IHSG Turun Drastis Hari Ini: Investor Waspadai Tekanan Eksternal dan Aliran Modal
Jakarta, 14 Oktober 2025 – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terpantau anjlok signifikan pada perdagangan hari ini, Selasa (14/10/2025). Setelah sempat dibuka di zona hijau, IHSG berbalik arah dan ditutup melemah tajam di kisaran 7.900, turun lebih dari 1,57% dibandingkan penutupan sebelumnya. Koreksi mendadak ini menjadi salah satu penurunan harian terbesar sepanjang kuartal IV 2025.
Tekanan Eksternal: Sentimen Global Kembali Mengguncang Pasar
Pelemahan IHSG hari ini tidak lepas dari tekanan eksternal yang datang dari pasar global. Kabar terbaru mengenai kenaikan yield obligasi AS dan penguatan dolar Amerika Serikat membuat investor global kembali melakukan aksi jual di pasar negara berkembang, termasuk Indonesia.
Selain itu, kekhawatiran akan perlambatan ekonomi Tiongkok dan ketidakpastian arah kebijakan The Fed setelah pemangkasan suku bunga pada September lalu turut memperburuk sentimen. Investor cenderung mengambil posisi aman dengan melakukan flight to quality, beralih ke aset dolar dan surat utang AS.
Faktor Domestik: Capital Outflow dan Tekanan Rupiah
Dari dalam negeri, pelemahan IHSG juga dipengaruhi oleh tekanan terhadap nilai tukar rupiah yang hari ini sempat menembus level Rp16.850 per dolar AS. Kondisi tersebut memicu capital outflow dari investor asing, terutama di sektor keuangan dan perbankan.
Data Bursa Efek Indonesia mencatat net sell asing mencapai lebih dari Volume perdagangan IHSG tercatat sebanyak 38 miliar dengan nilai transaksi sebesar Rp 24,12 triliun. Tercatat 587 saham melemah, 125 saham menguat, dan 89 lainnya stagnan
Ekonom menilai bahwa volatilitas ini masih bersifat sementara, namun pasar memerlukan katalis positif dari sektor domestik untuk menahan pelemahan lebih lanjut. Kebijakan fiskal dan moneter yang konsisten menjadi kunci menjaga kepercayaan investor.
Respon Pelaku Pasar dan Strategi Bisnis
Banyak analis menyarankan pelaku pasar untuk tetap berhati-hati dan memperkuat manajemen risiko. Dalam kondisi volatil seperti ini, pengelolaan data keuangan dan arus kas yang efisien menjadi krusial bagi dunia usaha.
Untuk itu, transformasi digital melalui ERP (Enterprise Resource Planning) seperti Microsoft Dynamics 365 Business Central dapat menjadi solusi strategis. Sistem ini memungkinkan perusahaan untuk:
-
Memantau posisi keuangan secara real-time,
-
Menganalisis dampak perubahan kurs dan pasar terhadap operasional,
-
Mengoptimalkan strategi pengadaan dan inventori saat kondisi pasar berfluktuasi,
-
Memastikan keputusan bisnis tetap berbasis data yang akurat.
Dengan kemampuan integrasi lintas divisi, Dynamics 365 membantu manajemen beradaptasi terhadap ketidakpastian ekonomi, menjaga efisiensi, serta mempertahankan stabilitas keuangan di tengah tekanan pasar modal.